Kurikulum

Kurikulum pendidikan di Sekolah Tahfizh Terpadu Hagia Sophia berasaskan Aqidah Islam. Sebab aqidah Islam menjadi asas bagi kehidupan seorang muslim, baik dalam kehidupan individu, keluarga maupun bermasyarakat dan bernegara. Aqidah Islam wajib menjadi standar penilaian bagi setiap muslim. Oleh karena itu semua materi pembelajaran yang diberikan harus sesuai dengan aqidah Islam. Pelajaran tsaqofah asing yang bertentangan dengan aqidah Islam tidak diberikan, namun pengenalan tsaqofah asing tersebut diberikan pada waktu yang tepat dan dalam rangka menunjukkan kerusakannya.

Pembelajaran AlQur’an menjadi materi pokok pembelajaran dan sumber utama hukum Islam, mencakup: menghafal Al Qur’an (Tahfidzul Qur’an), membaca Al Qur’an dengan tartil (Tahsinul Qur’an), memahami bahasa Al Qur’an (Bahasa Arab), memahami ilmu tentang Al Qur’an (‘Ulumul-Qur’an), dan memahami makna lafazh Al Qur’an (Tafsir Al Qur’an).

Pelajaran Al Hadits sebagai pelengkap, penjelas, dan sumber hukum ke-2 setelah Al Qur’an, mencakup: memahami Ilmu tentang Hadits (Musthalahul-Hadits), memahami Isi Hadits (Bahtsul kutub Al Hadits), dan menghafal Al Hadits (TahfidzulHadits).

Pembelajaran Hukum-hukum Islam yang bersifat praktis (Adab dan Fiqih) berikut mengenalkan cara menggalinya (Ushul-Fiqh) serta perjalanan sejarah perjuangan penegakkan hukum Islam pada Masa Rasulullah saw. (Sirah Nabawiyah) dan sejarah kehidupan Islam di bawah naungan Islam sepeninggalnya (Tarikh).

Pembelajaran ilmu kehidupan (Sains dan Teknologi) sebagai kompetensi penunjang untuk mengetahui, mengeksplorasi, dan memanfaatkan semua kadar makhluk ciptaan Allah SWT (manusia, alam semesta, dan kehidupan) dengan menggunakan metode TAFRAH (Talqiyan Fikriyan by Research based on Aqidah) yang dalam bahasa Arab bermakna Senang/ Gembira. Sehingga dengan metode ini yakni mentransfer ilmu dan pemahaman (Talqiyan Fikriyan) kepada Siswa melalui penelitian (Riset) dalam pembelajaran yang senantiasa dilandasi iman (Aqidah), akan terwujud generasi pemimpin yang mampu memakmurkan bumi dengan Syariat-Nya sekaligus memposisikan dirinya sebagai hamba yang shaleh tanpa beban karena belajar yang menyenangkan dan munculnya ke-ikhlasan.

Para siswa senantiasa dilatih karakter pemimpinnya dalam setiap sesi pembelajaran dengan ragam bentuk cara. Belajar mengemban amanah, merancang ragam kegiatan kesiswaan, komunikasi positif dan efektif, kepemimpinan dasar hingga lanjutan, manajemen tim dan konflik, teknik negosiasi, presentasi efektif, dan program lainnya. Hal ini dimaksudkan agar karakter pemimpin dalam diri para siswa semakin muncul dan berkembang tentu dengan dasar kepemimpinan dalam Islam.